1. Sosiologi di Indonesia
Sebelum Perang Dunia II, Sosiologi
hanya dianggap sebagai ilmu pembantu bagi ilmu-ilmu pengetahuan lainnya
Setelah Proklamasi Kemerdekaan 17
Agustus 1945, Sosiologi mengalami perkembangan yang cukup signifikan
Kuliah Sosiologi dalam bahasa
Indonesia pertama kali diberikan oleh Soenario Kolopaking (1948) di Akademi
Ilmu Politik Yogyakarta (sekarang menjadi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik UGM)
Bermunculan buku-buku Sosiologi
baik yang ditulis oleh orang Indonesia dan terjemahan dari bahasa asing.
2.Peran Sosiolog
Ahli riset
Konsultan kebijakan
Teknisi
Guru atau pendidik
3.Pokok Bahasan Sosiologi
Emile Durkehim; Fakta Sosial
Fakta
sosial adalah cara bertindak, berpikir dan berperasaan yang berada di luar
individu dan memiliki kekuatan memaksa dan mengendalikan individu tersebut.
Cth: tata peraturan sekolah
Max Weber;
Tindakan
Sosial
Tindakan
sosial adalah tindakan yang dilakukan dengan mempertimbangkan perilaku orang
lain.
Cth:
seseorang bernyanyi di kamar mandi bukanlah tindakan sosial tapi bila orang
tersebut bernyanyi di atas panggung dengan mengharapkan pujian dari orang lain,
maka tindakan tersebut disebut tindakan sosial.
C. Wright Mills; Sociological Imagination Sociological
imagination diperlukan untuk memahami apa yang terjadi dalam masyarkat
maupun yang terjadi di dalam diri manusia.
Mills
menyebutkan terdapat dua alat dalam melakukan sociological imagination
yaitu:
1.
personal trouble of milieu
2.
public issue of social structure
Peter L. Berger; Realitas SosialRealitas sosial merupakan bentukan dan bukan merupakan sesuatu yang begitu saja ada sehingga seorang sosiolog harus mampu membuka tabir realitas sosial.
4. Sejarah Dan Perkembangan Sosiologi
Menurut Berger dan Berger,
sosiologi terjadi karena adanya ancaman terhadap tatanan masyarakat yang selama
ini ada (threats to the
taken-for-granted world)
Menurut L. Laeyendecker, sosiologi lahir karena
adanya perubahan jangka panjang yaitu:
1.
Revolusi Industri dan Revolusi Prancis,
2. tumbuhnya
kapitalisme,
3.
reformasi Martin Luther,
4.
meningkatnya individualisme,
5.
berkembangnya kepercayaan kepada diri sendiri .
Ritzer, melihat perkembangan sosiologi terkait
dengan:
1.
revolusi politik
2.
revolusi industri dan kapitalisme
3.
munculnya sosialisme
4.
urbanisasi
5.
perubahan keagamaan
6.
lahirnya ilmu modern
Aguste Comte melihat adanya perubahan sistem
pemerintahan menyebabkan terjadinya perubahan dalam masyarakat sehingga
menurutnya ilmu sosial perlu untuk menjadi sebuah ilmu sendiri.
Comte menyebutnya sosiologi (socius dan logos)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar