Makalah Pemanasan Global - Dewasa ini, kata pemanasan global sudah
kerap singgah di telinga kita, sampai sampai hal yang seharusnya tak terjadi
atau hal yang harus kita seriusi ini menjadi hal yang biasa karena sudah
terbiasa telinga ini mendenganr kata Pemansan Global. Untuk itu saya mencoba
untuk mengajak kita semua membaca makalah Pemanasan global
Makalah pemanasan global ini berisi tentang
Penyebab utama terjadi pemansan global, Dampak bagi kehidupan dan hal yang
perlu dilakukan utnuk mengurangi pemansan global. baiklah teman-teman,
selanjutnya mari kita simak makalah pemanasan globalnya di bwah ini
BAB
I
PENDAHULUAN
Pemanasan Global
A.
Latar Belakang
Akhir-akhir muncul berbagai pemberitaan
melalui media massa, baik cetak maupun elektronik tentang peristiwa alam yang
sering terjadi. Peristiwa alam itu terjadi hampir di seluruh wilayah tanah air
kita, mulai dari badai topan, air laut pasang yang menyebabkan banjir di
daerah-daerah yang dekat dengan pantai, curah hujan yang tinggi hingga menyebabkan
banjir, angin puting beliung yang merobohkan rumah-rumah warga, dan masih
benyak peristiwa-peristiwa alam lainnya yang menyebabkan sebagian besar warga
merasa resah. Oleh karena itu, pemerintah menyebutnya sebagai bencana nasional
dan juga merupakan bencana internasional, karena peristiwa tersebut tidak hanya
terjadi di Indonesia melainkan juga terjadi di mancanegara. Peristiwa-peristiwa
alam tersebut diyakini sebagai dampak dari adanya pemanasan global yang
mengakibatkan perubahan iklim dunia.
B. Rumusan Masalah
Dari
latar belakang masalah di atas dapat dirumuskan beberapa masalah, antara lain:
1.
Apakah penyebab dari pemanasan global yang sedang terjadi di permukaan
bumi ini?
2.
Apakah dampak akibat pemanasan global bagi kehidupan di bumi?
3.
Bagaimana cara mengurangi pemanasan global di muka bumi ini?
C.
Tujuan
Makalah ini disusun dengan tujuan sebagai
berikut : Makalah Pemanasan Global
1.
Mengungkap hal-hal yang menyebabkan pemanasan global di muka bumi.
2. Mengungkap
dampak negatif akibat pemanasan global bagi kehidupn di bumi.
3.
Memaparkan cara-cara untuk mengurangi terjadinya pemanasan global di
muka bumi.
D.
Manfaat
1.
Manfaat Teoretis
Secara teoretis, makalah ini bermanfaat bagi
pembaca untuk mengetahui dan memahami penyebab terjadinya pemanasan global,
dampak negatif yang ditimbulkan bagi kehidupan di bumi serta hal-hal yang harus
dilakukan untuk mengurangi terjadinya pemanasan global di muka bumi.
2.
Manfaat Praktis
Makalah Pemanasan Global
BAB II
PEMBAHASAN
Pemanasan Global
1.
PENYEBAB UTAMA TERJADINYA PEMANASAN GLOBAL
A.
Pemanasan Global
Pemanasan global adalah meningkatnya suhu
rata-rata permukaan bumi akibat peningkatan jumlah emisi gas rumah kaca di
atmosfer. Pemanasan global akan diikuti dengan perubahan iklim, seperti
menungkatnya curah hujan dibeberapa belahan dunia sehingga menimbulkan banjir
dan erosi. Sedangkan dibelahan bumi lain akan mengalami musim kering yang
berkepanjangan disebabkan oleh kenaikan suhu.
Intergovermental Panel on Climate Change
(IPCC) menyimpulkan bahwa sebagian besar peningkatan temperatur rata-rata
global sejak abad ke-20 kemungkinan besar disebabkan oleh meningkatnya
konsentrasi gas-gas rumah kaca akibat aktivitas manusia melalui efek rumah
kaca. Kesimpulan dasar ini telah dikemukakan oleh setidaknya 30 badan ilmiah
dan akademik, termasuk semua akademi sains nasional dan negara-negara G8. Akan
tetapi, masih terdapat beberapa ilmuwan yang tidak setuju dengan beberapa
kesimpulan IPCC tersebut.
Ada
beberapa yang masih diragukan oleh para ilmuwan yakni mengenai jumlah pemanasan
yang diperkirakan akan terjadi di masa depan, dan bagaimana pemanasan serta
perubahan-perubahan yang terjadi tersebut akan bervariasi dari satu daerah ke
daerah yang lain. Hingga saat ini masih sering terjadi perdebatan politik dan
publik di dunia mengenai hal-hal yang harus dilakukan untuk mengurangi atau
membalikkan pemanasan lebih lanjut atau untuk beradaptasi terhadap
konsekuensi-konsekuensi yang ada. Sebagian besar pemerintah negara-negara di
dunia telah menandatangani dan meratifikasi Protokol Kyoto yang mengarah pada
pengurangan emisi gas-gas rumah kaca.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pemanasan
global yang berakibat pada perubahan iklim disebabkan oleh aktivitas manusia,
terutama yang berhubungan dengan pengunaan bahan baker fosil (minyak bumi dan
batu bara) serta kegiatan lain yang berhubungan dengan hutan, pertanian, dan
peternakan. Aktivitas manusia dengan kegiatan-kegiatan tersebut secara langsung
maupun tidak langsung menyebabkan perubahan komposisi alami atmosfer, yaitu
meningkatnya jumlah gas rumah kaca secara global.
B.
Efek Rumah Kaca
Efek
rumah kaca dapat divisualisasikan sebagai sebuah proses. Rumah kaca adalah
analogi atas bumi yang dikelilingi oleh gelas kaca, yakni selimut gas pada
atmosfer. Panas matahari yang mausk dengan menembus gelas kaca tersebut berupa
radiasi gelombang pendek. Sebagian diserap oleh bumi dan sisanya dipantulkan
kembali ke angkasa sebagai radiasi gelombang panjang. Namun panas yang
sejarusnya dapat dipantulkan kembali ke angkasa menyentuh permukaan gelas dan
terperangkap di dalam bumi. Layaknya proses dalam rumah kaa di pertanian dan
perkebunan, gelas kaca memang berfungsi sebagai penahan panas untuk
menghangatkan rumah kaca. Masalah timbul ketika aktivitas manusia menyebabkan
konsentrasi selimut gas di atmosfer (gas rumah kaca) sehingga melebihi
konsentrasi yang seharusnya. Dengan demikian panas matahari tidak dapat
dipantulan ke angkasa dan semakin lama semakin meningkat.
Efek
rumah kaca terjadi secara alami karena memungkinkan berlangsungnya kehidupan
semua makhluk di bumi. Tanpa adanya gas rumah kaca, seperti karbodioksida
(CO2), metana (CH4), atau dinitro oksida (N2O), suhu permukaan bumi akan 33
derajt Celcius lebih dingin. Sejak awal industrialisasi, pada abad ke-17
konsentrasi gas rumah kaca meningkat drastis. Diperkirakan tahun 1880
temperatur rata-rata bumi meningkat 0,5-0,6 derajat Celcius akibat emisi gas
rumah kaca yang dihasilkan dari aktivitas manusia.
Gas
yang termasuk dalam kelompok gas rumah kaca adalah karbodioksida (CO2), metana
(CH4), dinitro oksida (N2O), hidrofluorokarbon (HFC), perfluorokarbon (PFC),
sampai sulfur heksafluorida (SF6 ). Jenis gas rumah kaca memberikan yang
sumbangan terbesar bagi emisi gas rumah kaca adalah karbondioksida, metana dan
dinitro dioksida. Sebagian besar gas tersebut dihasilkan dari pembakaran bahan
bakar fosil, (minyak bumi dan batu bara) disektor energi dan transportasi,
penggundulan hutan, dan pertanian.
Emisi karbondioksida dihasilkan dari
pembakaran bahan baker fosil (minyak bumi dan batu bara) pada sektor industri
dan transportasi. Sumber utama penghasil emisi karbondioksida secara global ada
dua macam.
Pembangkit listrik bertenaga batu bara.
Pembakaran kendaraan bermotor .
Dalam hal ini, penghasil emisi karbondioksida
terbesar adalah Amerika Serikat, Kanada, Jerman, Inggris, dan Jepang. Sedangkan
negara penyumbang emisi gas rumah kaca terbesar adalah Amerika Serikat. Amerika
Serikat merupakan penyumbang 720 ton gas rumh kaca setara karbodioksida.
2.
DAMPAK TERJADINYA PEMANASAN GLOBAL BAGI KEHIDUPAN MAKHLUK DI BUMI
Efek
rumah kaca memnyebabkan terjadinya akumulasi panas (energi) di atmosfer bumi.
Dengan adanya akumulasi yang berlebihan tersebut, iklim global melakukan
penyesuaian. Penyesuaian yang dimaksud adalah dengan meningkatnya temperatur
bumi yang emudian disebut dengan pemansan global. Pemanasan global akan
berdampak dengan adanya perubahan iklim global.
Perubahan iklim seperti yang sedang terjadi
pada saat ini berdampak negatif bagi kehidupan makhluk di muka bumi. Dampaknya
antara lain sebagai berikut :
Musnahnya berbagai keanekaragaman hayati.
Meningkatnya cuaca ekstrem yang saat ini
tengah dirasakan negara-negara tropis, misalnya kota-kota di Indonesia yang
dulu terkenal sejuk dan dingin makin hari makin panas. Contohnya kota-kota di
Jawa Timur (Malang, Batu, Kawasan Prigen, Kaki Gunung Semeru), Bogor, Ruteng
Nusa Tenggara, adalah daerah yang dulunya dikenal dingin tetapi sekarang tidak
lagi.
Meningkatnya frekuensi dan intensitas hujan
badai, angin topan, dan banjir.
Mencairnya es dan gletser di kutub yang
menyebabkan naiknya permukaan air laut.
Meningkatnya jumlah tanah kering yang
berpotensi menjadi gurun karena kekeringan yang berkepanjangan.
Kenaikan permukaan air laut yang
menyebabkan banjir. Pada tahun 2100 diperkirakan kenaikan permukaan air laut
mencapai 15-95 cm.
Kenaikan suhu air laut menyebabkan
terjadinya pemutihan karang (coral bleaching) dan kerusakan terumbu karang di
seluruh dunia.
Meningkatnya frekuensi kebakaran hutan.
Meningkatnya wabah penyakit tropis, seperti
malaria ke daerah-daerah baru karena bertambahnya populasi serangga (nyamuk).
Daerah-daerah tertentu menjadi padat dan
sesak karena terjadi arus pengungsian.
Hal-hal di atas merupakan dampak perubahan
iklim yang disebabkan oleh terjadinya pemanasan global yang sangat merugikan
bagi kehidupan makhluk bumi.
3.
HAL-HAL YANG HARUS DILAKUKAN UNTUK MENGURANGI PEMANASAN GLOBAL DI MUKA
BUMI
Perubahan iklim akibat pemanasan global
(global warming), pemicu utamanya adalah meningkanya emisi karbon akibat penggunaan energi fosil (bahan baker minyak,
batu bara, dan sejenisnya yang tidak dapat diperbaharui). Penghasil terbesarnya
adalah negara-negara industri seperti Amerika Serikat, Inggris, Rusia, Kanada,
Jepang, China, dll. Ini diakibatkan oleh pola konsumsi dan gaya hidup
masyarakat negara-negara utara yang 10 kali lipat lebih tinggi dari penduduk
negara selatan. Sedangkan untuk negara berkembang meski tidak besar, juga ikut
berkontribusi dalam menyumbangkan emisi gas tersebut. Industri pengasil karbon
terbesar seperti Indonesia adalah perusahaan tambang, sehingga Indonesia
tercatat dalam “Guinnes Book of Record” sebagai negara tercepat dalam kerusakan
hutannya. Makalah Pemanasan Global
Dengan dampak yang ditimbulkan karena
perubahan iklim akibat pemanasan global, maka kita sebagai penduduk dunia harus
segera bertindak untuk mengurangi pemanasan global seperti yang sedang terjadi
pada saat ini, dan diprediksikan akan terus berlangsung. Hal yang dibutuhkan
adalah dengan mengadakan REVOLUSI GAYA HIDUP, yakni dengan mengurangi
penggunaan energi baik listri, bahan baker, air yang memang menjadi sumber
utama makin berkurangnya sumber kehidupan.
Selain
itu perlunya melahirkan konsensus yang membawa komitmen dari semua negara untuk
menegakkan keadilan iklim. Seperti yang telah dilakukan oleh ustralia yang
mempunyai instrument keadilan iklim dengan membentuk pengadilan iklim. Dimana
sebuah instrument yang mengacu pada isi Protokol Kyoto yang menekankan
kewajiban pada negara-negara Utara untuk membayar dari hasil pembuangan emisi
karbon untuk perbaikan mutu lingkungan hidup bagi negara-negara Selatan.
Hal
lain yang harus dilakukan adalah dengan memulai untuk menggunakan energi bahan
baker alternatif yang tidak hanya dari bahan energi fosil, misalnya untuk
kebutuhan memasak. Menggunakan energi biogas (gas dari kotoran ternak) seperti
yang dilakukan komunitas merah putih di Kota batu. Desenralisasi energi dan
melepas ketergantungan pada sentralisasi energi yang pada akhirnya dapat
menaikkan harganya.
Sedangakan untuk para pengambil kebijakan
harus mengeluarkan policy yang jelas orientasinya untuk mengurangi pemanasan
global. Misalnya dengan menetapkan jeda tebang hutan di seluruh Indonesia agar
tidak mengalami kepunahan dan wilayah kita makin panas. Menghentikan
pertambangan mineral dan batubara seperti di Papua, Kalimantan, Sulawesi.
Selanjunya kebijakan peogressive dengan mempraktekkan secara nyata jeda tebang
dan kedauatan energi harus dilakukan jika kita tidak mau menjadi kontributor
utama pemanasan global.
Melakukan penanaman pohon kembali sebagai
salah satu cara yang bisa memperbaiki paru-paru dunia. Selain itu meminimalkan
dalam penggunaan kertas, karena semakin banyak kertas yang dgunakan maka
semakin banyak pula pohon yang ditebang.
Hal-hal tersebut dilakukan demi keberlanjutan
kehidupan sosial yang tanpa kita sadari telah dirusak oleh adanya pemanasan
global akibat ulak manusia sendiri. Oleh karena itu, sebagai manusia hal yang
terpenting adalah kita mulai dari diri sendiri untuk mencintai lingkungan hidup
dengan melakukan hal-hal yang positif
Latar Belakang
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang
Standar Nasional pendidikan, mengamanatkan bahwa setiap satuan pendidikan harus
menyusun kurikulum yang disebut Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan atau KTSP.
Pada penerapan KTSP, Guru Bimbingan
Konseling di sekolah memberikan pelayanan Bimbingan dan Konseling dalam
memfasilitasi “Pengembangan Diri” siswa sesuai minat , bakat serta
mempertimbangkan tahapan tugas perkembangannya. Mengingat adanya keberagaman
individu siswa maupun keberagaman kemampuan Guru Bimbingan Konseling di sekolah
maka perlu ditegaskan bahwa pelaksanaan bimbingan konseling di sekolah harus
menyusun program guna mengakomodasi Undang-undang nomor 20 tahun 2003 dan
Peraturan Pemerintah nomor 19 tahun 2005 tersebut beserta peraturan-peraturan
yang menyertainya.
Permendiknas Nomor 22 tahun 2006 tentang
Standar Isi yang didalamnya memuat struktur kurikulum, telah mempertajam
perlunya disusun dan dilaksanakannya program pengembangan diri yang bertujuan
memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan
mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, dan minat setiap peserta
didik sesuai dengan kondisi sekolah. Kegiatan pengembangan diri difasilitasi
dan atau dibimbing oleh konselor, guru, atau tenaga pendidikan yang dapat
dilakukan dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan pengembangan diri
dilakukan melalui kegiatan pelayanan Bimbingan dan Konseling yang berkenaan
dengan masalah diri pribadi, kehidupan social, belajar, dan pengembangan karir
peserta didik.
Bimbingan konseling adalah pelayanan
bantuan untuk peserta didik baik secara perorangan maupun kelompok, agar
mandiri dan berkembang secara optimal, dalam bimbingan pribadi, social, belajar
dan karir, melalui berbagai jenis pelayanan dan kegiatan pendukung berdasarkan
norma-norma yang berlaku.
Bimbingan dan konseling merupakan upaya
proaktif dan sistemik dalam memfasilitasi individu mencapai perkembangan yang
optimal, pengembangan perilaku efektif, pengembangan lingkungan perkembangan,
dan peningkatan keberfungsian individu dalam lingkungannya. Semua perilaku
tersebut merupanan proses perkembangan yakni proses interaksi antara individu
dengan lingkungan. Pengampu bimbingan dan konseling adalah guru bimbingan dan
konseling atau konselor yang merupakan salah satu kualifikasi pendidik.
Dalam permendiknas Nomor 23 tahun 2006
dirumuskan SKL yang harus dicapai peserta didik melalui proses pembelajaran
bidang studi, maka kompetensi peserta didik yang harus dikembangkan melalui
pelayanan bimbingan dan konseling adalah kompetensi kemandirian untuk
mewujudkan diri (self actualization) dan pengembangan kapasitasnya (capacity
development) yag dapat mendukung pencapaian kompetensi lulusan. Sebaliknya,
kesuksesan peserta didik dalam mencapai SKL akan secara signifikan menunjang
terwujudnya pengembangan kemandirian.
Visi Dan Misi
Pengembangan Diri
Visi Program Pengembangan Diri
Terwujudnya peserta didik yang mandiri dan
bertanggung jawab dalam mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai
kebutuhan, potensi, bakat, minat, kondisi dan perkembangannya.
Misi Program Pengembangan Diri
Memfasilitasi peserta didik dengan
kegiatan-kegiatan yang memberi wadah penyaluran agar potensi, bakat dan
minatnya berkembang sesuai dengan kebutuhan, kondisi dan perkembangannya.
SMA Negeri 2 Cibinong
Visi
Membentuk peserta didik menjadi insan yang
cerdas, terampil, sehat jasmani dan rohani, berbudaya, dan memiliki wawasan
kewirausahaan berdasarkan keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa
Misi
Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan melalui
bimbingan dan kegiatan keagamaan
Meningkatkan prestasi akademik dan
nonakademik melalui kegiatan peningkatan mutu pembelajaran dan sarana
pembelajaran
Meningkatkan kreativitas peserta didik
melalui kegiatan pengembangan potensi diri
Meningkatkan keterampilan dan Apresiasi
peserta didik dibidang Ilmu pengetahuan, teknologi, sosial, budaya dan seni
melalui Construktivisme Learning dan interaksi global
Meningkatkan kesehatan jasmani dan rohani
melalui bimbingan dan kegiatan olah raga dan keagamaan
Meningkatkan jiwa kewirausahaan melalui
Pembinaan Kewirausahaan dan Kegiatan Pengembangan Wawasan Khusus.
Meningkatkan dan mengembangkan efisiensi
pembelajaran baik secara lokal, nasional maupun Internasional
Meningkatkan layanan informasi pendidikan
berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi
Diskripsi Kebutuhan Siswa (9 Tugas Pokok
Perkembangan Siswa)
Mencapai kematangan dalam beriman dan
bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Mencapai kematangan dalam hubungan dengan
teman sebaya, serta kematangan dalam perannya sebagai pria dan wanita.
Mencapai kematangan pertumbuhan jasmaniah
yang sehat.
Mengembangkan penguasaan ilmu teknologi dan
seni sesuai dengan program kurikulum dan persiapan parir atau melanjutkan
Pendidikan Tinggi
Mencapai kematangan dalam pilihan karir
Mencapai kematangan gambar dan sikap
tentang kehidupan mandiri, secara emocional, social, intelectual dan ekonomi.
Mencapai kematangan gambaran dan sikap
tentang kehidupan berkeluarga, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Mengembangkan kemampuan berkomunikasi
social dan intelectual serta apresiasi seni.
Mencapai kematangan dalam sistem etika dan
nilai.
Bidang Bimbingan Dan Konseling
Bidang Bimbingan Pribadi adalah bidang
bimbingan yang meliputi pemantapan keimanan, porensi diri, bakat, minat
pemahaman kelemahan diri, kemampuan pengambilan keputusan sehingga dapat
merencanakan kehidupan yang sehat.
Bidang Bimbingan Sosial adalah bidang yang
meliputi kemampuan yang berkomunikasi, berargu mentasi, bertingkah laku sesuai
dengan kebiasaan yang berlaku di rumah dan masyarakat.
Bidang Bimbingan Belajar adalah bidang
bimbingan yang meliputi pemantapan sikap dan kebiasaan belajar yang efektif,
penguasaan materi, program belajar di sekolah sesuai dengan kondisi psikis,
sosial budaya yang ada dimasyarakatnya.
Bidang Bimbingan Karier adalah bidang
bimbingan yang meliputi pemantapan pemahaman diri berkenaan dengan kecenderungan
karier yang hendak dikembangkan dan dipilih.
Strategi Layanan Konseling dan Kegiatan
Pendukung
Layanan konseling meliputi :
Layanan Orientasi : layanan yang
memungkinkan siswa memahami lingkunagan baru, terutama lingkungan sekolah,
objek-objek yang dipelajari untuk mempermudah dan memperlancarkan peran siswa
Layanan Informasi : Merupakan yang
memungkinkan siswa menerima, memahami, berbagai informasi.
Layanan Penempatan dan Penyaluran :
Merupakan layanan memungkinkanm siswa memper- oleh penempatan yang tepat.
Layanan Penguasaan Konten: Merupakan
layanan yang memungkinkan siswa mengembangkan sikap dan kebiasaan yang baik
dalam menguasai materi yang cocok dengan kecepatan, dan kemampuan dirinya.
Layanan Konseling perorangan : Merupakan
layanan yang memungkinkan siswa mendapatkan layanan langsung tatap muka untuk
mengentaskan permasalahan.
Layanan Bimbingan Kelompok : Merupakan
layanan yang memungkinkan sejumlah siswa secara bersama-sama melalui dinamika
kelompok memperoleh bahan dan membahas topik tertentu.
Layanan Konseling Kelompok : Merupakan
layanan memungkinkan siswa masing-masing anggota kelompok memperoleh kesempatan
untuk membahas dan pengentasan permasalahan pribadi melalui dinamika kelompok.
Layanan Konsultasi: Merupakan layanan yang
memungkinkan seseorang memperoleh wawasan, pemahaman, dan cara-cara yang perlu
dilaksanakan dalam menangani kondisi dan atau permasalahan orang lain yang
menjadi kepeduliannya.
Layanan Mediasi:Merupakan layanan yang
memungkinkan fihak-fihak yang sedang dalam keadaan saling tidak menemukan
kecocokan menyelesaikan permasalahan dan memperbaiki hubungan mereka.
Kegiatan Pendukung meliputi:
Aplikasi Instrumentasi: Merupakan kegiatan
untuk mengumpulkan data dan keterangan siswa
Himpunan data: Merupakan kegiatan untuk menghimpun
seluruh data dan keterangan yang relevan dengan pengembangan siswa.
Konferensi kasus: Merupakan kegiatan untuk
membahas permasalah siswa dalam suatu pertemuan yang dihadiri oleh pihak-pihak
yang dapat memberi keterangan. Pada kegiatan pendukung ini kasus bersifat
terbatas dan tertutup.
Alih Tangan Kasus: Merupakan kegiatan
pendukung untuk mendapatkan penanganan yang lebih tepat dan tuntas masalah yang
dialami siswa dengan memindahkan penangan kasus.
Kunjungan rumah: Merupakan kegiatan
memperoleh data keterangan, kemudahan dan kemitraan bagi terentaskannya
permasalahan siswa.
Tampilan Kepustakaan: Merupakan kegiatan
dengan menyediakan berbagai media informasi.
Pengembangan Diri
Pengembangan Diri Dalam Pelayanan Bimbingan
Dan Konseling
Pelayanan Dasar
Bimbingan Klasikal
Pelayanan Orientasi
Pelayanan Informasi
Bimbingan Kelompok
Pelayanan Pengumpulan Data/ Aplikasi
Instrumentasi
Pelayanan Responsip
Konseling Individu dan Kelompok
Referal /Alih tangan
Kolaborasi dengan guru mata pelajar an atau
wali kelas.
Kolaborasi dengan Orang Tua Siswa
Kolaborasi dengan Fihak-pihak terkait
diluar sekolah
Konsultasi
Konferensi Kasus
Kunjungan Rumah
Pelayanan Perencanaan Individual/Pribadi
Konseling Individual
Penempatan Penyaluran
Dukungan Sistem
Manajemen
Akses Informasi dan Teknologi
Pengembangan Profesi
Pengembangan Media Informasi
Kolaborasi Dengan Guru Mata Pelajaran
dan/atau Wali Kelas
Pelayanan Pengembangan Diri Oleh Pembina
Ekstra Kurikuler
Basket
Sepakbola
Tenis Meja
Bulu tangkis
Teater
Seni Tari
Seni Baca Alquran
Taekwondo
Karate
Paduan Suara
P M R
Pleton Inti Kartika
Dll.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar